ISO 12647-2 - Target pencapaian
Apabila kita perhatikan, semua standar yang diperkenalkan berorientasikan pada pencapaian standar mutu cetak ISO 12647-2. Kalau begitu yang paling penting adalah memberikan hasil cetak sesuai standar ISO 12647-2 kepada pelanggan.
ISO 12647-2 mentargetkan warna primer (nilai CIEL*a*b* dengan toleransi, deviasi dan variasi) , peningkatan nilai nada atau juga dikenal dengan TVI (tone value increase) dan jarak TVI untuk warna-warna CMY yang dikenal dengan Spread.
Benarkah demikian?... karena ada beberapa orang yang berpandangan seperti ini, maka mereka mencoba mencetak dengan berbagai macam cara, bahkan rela mengeluarkan biaya investasi yang tidak sedikit agar percetakannya dapat meraih selembar sertifikat yang menyatakan bahwa hasil cetaknya sesuai dengan target yang tertera di ISO 12647-2.
Lalu apa hubungannya dengan PSO, G7 atau PSA?... ketiganya dipercaya sebagai metode/proses yang ditawarkan agar manajemen produksi dapat mencetak sesuai dengan ISO 12647-2
ISO 12647-2 - Bukan Mutu Cetak untuk Pelanggan
Perkiraan bahwa hasil cetak harus disesuaikan dengan target pencapaian yang tertera di ISO 12647-2 adalah sebuah ilusi belaka, hanya akan menimbulkan kesalah-pahaman yang lebih mendalam, karena sebenarnya Mutu Cetak bukan pencapaian nilai-nilai yang tertera di ISO 12647-2.
Mutu sejak dulu didefinisikan sebagai pencapaian apa yang diinginkan oleh Pelanggan, indikator pencapaian mutu adalah Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction). Kalau demikian kita bisa mencetak asal-asalan yang penting Pelanggan puas..... lalu bagaimanakah kalau pelanggan tidak/belum puas? bagaimana memuaskan mereka? secara intuitif kita bisa meneruskan ke segala versi cerita...
Beginilah akibatnya apabila semua tidak paham apa mutu cetak sebenarnya?
Mutu adalah sesuatu yang kualitatif, memang mengukur kepuasan pelanggan tidak ada rumusnya juga tidak ada alatnya; Yang bisa dilihat hanyalah raut wajah Pelanggan....puas atau tidak puas, komplain atau tidak....
Mungkinkah kita bisa mencoba berbuat seperti penjual kain atau daging di pasar? Kalau pelanggan minta kain 1m kita potong kain 1m, kalau pelanggan minta daging 1kg kita timbang daging 1kg, tidak/jarang pelanggan mengeluh karena mereka paham dengan 1m dan 1kg. Sebagai Percetakan cobalah menawarkan ke Pelanggan dengan satuan warna? .... tidak mudah bukan?
ISO 12647-2 - Daftar Menu Percetakan
Saya mencoba menjadi seorang Pelanggan yang mau mencari makanan untuk kita sendiri, karena uang di saku pas-pasan, sayapun berjalan ke Warung Nasi Padang sambil mengira-ngira harga makanan yang saya pilih sambil perasaan masih deg-degan apakah lauk yang saya ambil masih bisa saya bayar dengan uang yang ada di saku?
Jadi yang kita pilih apa yang kita lihat (lauk yang disajikan).
Beberapa hari kemudian saya mencoba mentraktir rekanan saya makan malam di restoran, disini ada menu makanan yang dapat kita pilih, meskipun harganya relatif mahal, namun kita sudah tahu apa yang bakal disajikan (terlepas dari enak atau tidak). Saya perlu menjamu rekan saya di restoran karena saya ingin mendapatkan level standar yang mungkin dikenal oleh rekanan saya tersebut.
Kembali ke percetakan.... ISO 12647-2 jelas adalah menu yang dapat disajikan kepada Pelanggan, tetapi harus diingat bahwa tidak semua jenis materi cetakan ada di ISO 12647-2, perlu suatu improvisasi agar percetakan dapat menyajikan menu lebih dari sekadar ISO 12647-2.
Dan seperti di masak-memasak, bahan masakan, cara masak dan bahkan cara menyajikan merupakan rahasia dibalik mutu makanan yang dimasak; di percetakan materi cetak, proses produksi dan manajemen produksi adalah kunci sukses pencapaian ISO 12647-2.
ISO 12647-2 - Peta Pencapaiannya
Materi Cetak, Proses Produksi dan Manajemen Produksi adalah kunci sukses pencapaian ISO 12647-2. Pertama kita pemilihan materi cetak yang (paling mendekati) standar seperti fountain solution, IPA, air baku, tinta cetak yang bersertifikasi ISO 2846-1 dan warna kertas (L* = 95, a* = 0 dan b* = -2). Kedua kita perlu memastikan bahwa semua peralatan yang dipergunakan masih terkalibrasi dan terkontrol baik di proses pracetak maupun pencetakan.
Dan terakhir manajemen produksi dapat terlaksana dengan baik apabila ada sistem yang baik, keterlibatan semua staf dan tentu saja kompetensi SDM harus memadai.
Untuk itu ATGMI merekomendasikan untuk mengikuti modul-modul pelatihan dan lokakarya yang dapat meningkatkan kompetensi SDM percetakan yang sekaligus merupakan kerangka dasar menuju pencapaian PSO/ISO 12647-2 (lihat:
Agenda Program). Modul-modul tersebut antara lain:
- SFD : Standar File Design
- PRE : Pracetak
- CMW : Color Management System
- IWB : Ink Water Balance
- SOC : Standar Operasi Cetak
- SPC : Standar Praktek Cetak
dan masih ada acara untuk berkonsultasi di:
- CAA : Curhatan Ala ATGMI
Semoga tulisan ini dapat memberi gambaran apa dan bagaimana kita membuat menu yang dapat memenuhi selera Pelanggan, karena kita ingin hasil produksi kita bermutu.
.... yang penting... customer hepi ....
Summary
Many people still assume that achieving aimed values corresponding to ISO 12647-2 is the quality of a printing result. In fact the definition of the quality remain the same, namely fulfillness of the customer’s requirement.
All existing standards e.g. PSO, G7 and PSA are stressing for controlling the process of the printing production, which believed could deliver the aimed target values for the printing result. ATGMI introduce the PSO/ISO 12647-2 and recommend for participating such trainings and workshops which improve the competencies e.g.: SFD, PRE, CMW, IWB, SOC and SPC. (ATGMI's Calendar of Events)
... NO COMPLAINT HIGH PROFIT...